Sabtu, 15 Desember 2012

TEKS PROKLAMASI


Ucok sepulang dari sekolah, nangis. Bapaknya heran dan bertanya:
Bapak : "Kenapa kau Cok?? Aku liat wajah kau kuzut kali..."
Ucok : "Aku diusir Pak...Bu Guru kan nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?"
Bapak : "Lantas kau jawab apa?"
Ucok : "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!"
Bapak : "Ah, zaalah kaulah itu! Ngaku aja kau, apa zalahnya.. Zekarang masuk
sekolah zusah nak."
Ucok : "Iya.. ya Pak yaaa!"
Esoknya si Ucok pulang cepat.. dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak : "Macam manaa Cok??"
Ucok : "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ngaku ikuti omongan Bapak."
Bapak : "Hayoo... kita balek ke sekolah kau itu. Aku kaazi tahu Bu Guru kau yang
zeebenarnya."
Di Sekolah
Bu Guru : "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?"
Bapak (bicara pelan) : "Begini Bu Guru... aku kasih tahu Bu Guru tentang teks
proklamasi itu.."
Bu Guru (bengong) : "Yah.. kenapa Pak Ucok??"
Bapak : "Sebenarnya Bu Guru rada salah juga. Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?"
Bu Guru (makin bengong) : "Trus?"
Bapak : "Begini lho Bu, ini terus terang lho Bu.. Yang bener... yang tanda tangan
teks Proklamasi itu... aku.. Bu.."
Bu Guru : "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!"
Di Jalan
Bapak : "Macam mana ini Cok, kau nggak ngaku... zalah. Kau ngaku zalah pulak! Aku
yang ngaku, zalah zuga....Puuzing kepala aku."
Tiba tiba mereka ketemu pak RT,
Pak RT : "Wah.. ada apa Pak Ucok sama anak ini. Kok kusut banget wajahnya. Onok opo to? Kepiyee critane?"
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Pak RT
langsung ketawa ngakak.
Pak RT : "Ha... Ha...Itu bukan masalah besar pak Ucok... Mana... mana teksnya?
Biar saya yang tandatangan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar